Rabu

1:58 PG


Kenali Kedatangan 4 Malaikat Ketika Kamu Sakit | Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya."


Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda : "Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya."

Allah memerintahkan :
Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
Malaikat kedua untuk mengambil rasa lazatnya makanan dari mulutnya.
Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat.
Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat pertama, kedua dan ketiga untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lazatnya, dan cahaya di wajahnya.

Namun untuk malaikat keempat , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : "Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?"

Allah menjawab: "Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut."

Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun."
 
"Tiada seorang mukmin yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah," (HR Bukhari-Muslim).
 
"Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya," (HR Ath-Thabarani).

0 ulasan:

Catat Ulasan